Selasa, Juli 15, 2008

Kembali Kepada Kesucian

Penulis: Abdullah Gymnastiar (Aa Gym)

Hikam:
“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah, tetaplah atas fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu, tidak ada perubahan pada fitrah Allah itulah agama yang lurus tetapi kebanyakan mausia tidak mengetahuinya.” (QS. ArRuum: 30)

Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya setiap yang dilahirkan dalam keadaan suci.”

Kita dilahirkan kedunia dalam keadaan fitrah tidak dibebani dosa sebesar apapun dan Allah. Itu memberikan kita potensi untuk berbuat baik dan buruk. Diantara fitrah Allah yaitu kita butuh menuhankan sesuatu dan bagi yang benar maka dia berhasil menuhankan Allah. Namun adapula yang salah dalam bertuhan misalnya menuhankan kekuasaan. harta dan kedudukan.

Sebenarnya kekuasaan, harta dan kedudukan adalah karunia dan Allah yang dititipkan kepada kita. Orang yang kembali kepada fitrah adalah orang yang kembali menuhankan Allah, karena setiap kita menuhankan sesuatu selain Allah kita akan diperbudak oleh yang kita tuhankan dan kita akan menjadi sangat hina. Jadi bulan ramadhan ini hendaklah kitajadikan dunia hanya sebagai tempat singgah, bukan tujuan untuk kita sembah karena kita akan kembali kepada Allah swt.

Kemudian adalagi fitrah Allah yaitu kita membutuhkan tuntunan dan sebaik-baik tuntunan adalah tuntunan Rasulullah saw. Maka bagi yang ramadhannya berhasil dia ingin lebih mengetahui tentang rasul, mensuritauladani dan hidup seperti yang dituntunkan rasul. Semakin kita yakin bahwa semua yang kita dapat datangnya dan Allah maka kita akan menjadi sabar, ikhlas, tawadhu dan menikmati hidup dengan hati yang bersih.

Hendaklah diakhir bulan ramadhan kita bersyukur kepada Allah karena sudah dapat menjalani bulan ramadhan, memperbanyak takbir, tabmid dan sambil memohon kepada Allah agar dapat dipertemukan kembali pada bulan ramadhan yang akan datang. Makin kurang ilmu yang kita miliki makin mudah goyah keimanan kita dan makin banyak ilmu yang kita miliki makin kokoh kita dalam menghadapi hidup ini. (imm)

Tidak ada komentar: