Selasa, Agustus 19, 2008

Memaafkan Orang Lain

Penulis: Abdullah Gymnastiar (Aa Gym)

Dan tidaklah sama kebaikan dengan kejahatan, tolaklah kejahatan itu dengan cara yang lebih baik. Maka apabila diantaramu dan diantara orang lain terdapat sebuah permusuhan, anggaplah seolah-olah tidak terjadi apa-apa dan anggaplah seolah-olah teman setia. Dan tidaklah dia dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidaklah dianugerahkan selain kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar.

Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya mengadu domba dan pendendam tempatnya di neraka keduanya tidak akan berkumpul pada hati seorang muslim. Barang siapa yang meminta maaf kepada saudaranya yang muslim dan dia tidak mau memberi maaf maka dia mempunyai dosa sebesar dosa orang yang merampok.”

Membalas kejahatan dengan kebaikan dapat mengubah orang yang tadinya bermusuhan menjadi kawan yang karib dan Allah tidak memberikan sesuatu kecuali bagi orang-orang yang sabar. Dendam adalah buah hati yang merasa terluka, teraniaya dan yang merasa haknya diambil. Makin kuat dendam seseorang maka akan berwujud amarah, kedengkian dan dapat mencelakakan orang lain.

Orang yang dendam sesungguhnya menghina din sendiri dan akan menghancurkan kebahagiaan, fikiran, akhlak dan menghancurkan kehidupan dunia serta akhirat dirinya. Kita tidak bisa memaksa orang lain bersikap baik kepada kita tapi kita bisa memaksa din kita untuk menyikapi sikap orang lain dengan cara terbaik. Jika kita ingin mulya maka kita harus menganggap semua orang saudara hingga kita tidak mempunyai musuh dan jangan mempermasalahkan masalah tapi kita harus menyelesaikan masalah dan juga memberikan kemaslahatan buat orang lain. Kalau kita bahagia maka orang lainpun harus ikut bahagia.

Kalau kita dikritik, dibenci dan dikoreksi orang lain maka kita harus menyikapi dengan benar. Yaitu dengan cara menerima, mengevaluasi dan memperbaiki diri kita, jadi kita tidak akan pernah merasa rugi diperlakukan orang seperti apapun. (imm)

Tidak ada komentar: