Senin, November 03, 2008

Tawadhu

Alangkah beruntungnya orang-orang yang tidak disiksa oleh rindu dipuji orang lain, karena jika kita rindu dipuji orang lain kalau untuk urusan duniawi hukumnya mubah tapi kalau untuk urusan amal ibadah maka akan sirnalah amal ibadah kita.

Hikam:
Hai orang-orang beriman janganlah kamu batalkan sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti perasaan penerima, seperti orang yang membelanjakan hartanya karena riya kepada manusia dan tidak beriman kepada Allah dan han kemudian. perumpamaan mereka seperti batu yang hem yang diatasnya tanah lalu hujan lebat menimpanya maka ia menjadi bersih. Mereka tidak memperoleh apapun dan apa yang mereka usahakan, dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang kafir.

Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya Allah tidak melihat bentuk badan dan rupamu tetapi melihat niat dan keikhlasan didalam hatimu. Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya yang paling kutakuti atas kamu sekalian adalah syirik kecil.” Sahabat bertanya: “Apa syirik kecil itu ya Rasulullah?’ Rasulullah bersabda: “Syirik yang kecil itu adalah riya”.

Riya dapat menghanguskan amal ibadah kita, karena suatu amal ibadah yang seharusnya ingin mendapatkan keridhoan Allah, berubah menjadi ingin mendapatkan nilai dan pujian dan orang lain. Dalam beramal kita harus menjaga niat agar terbebas dan ingin dipuji dan dinilai orang lain, ciri-ciri orang yang tidak ikhlas dalam beramal ialah ada orang dengan tidak ada orang amal ibadahnya berbeda. Kunci ikhlas adalah kita harus yakin Allah yang Maha membalas, Allah yang Maha menyaksikan dan Allah yang Maha menguasai semua yang kita inginkan.

Dalam beramal bukan karena tampak atau tidak tampak oleh orang lain, tetapi karena apa yang menjadi niat dihatinya. Berlebih-lebihan dalam pengeluaran tergantung pada niat, keperluan dan kemampuan dan orang yang mengeluarkannya.

Marilah kita menguatkan keyakinan kepada Allah, Allah melihat dan memiliki din kita, Allah yang menggenggam masa depan kita dan apapun yang kita inginkan semuanya dikuasai Allah swt. (Penulis: Abdullah Gymnastiar (Aa Gym).

Tidak ada komentar: